11/08/12

Dear Lunar...

Diposting oleh Divany Alifiani di 09.28 0 komentar
Dear Lunar..

Lunar, kumohon ajarkan aku menjadi naif.
Senaif dirimu yang masih bisa tertawa.
Senaif kebahagiaan palsu di alam kita berdua.

Karena kau tahu, Lunar?
Di setiap detik kala kenyataan mulai bersinggungan.
Aku merasakan sakit yang tak tertahankan.

Lunar, kau juga bisa ajarkan aku menjadi penipu.
Apabila kau juga merasakan sakit itu di dalam tawamu....

Untuk Yang Terakhir Kali

Diposting oleh Divany Alifiani di 09.12 0 komentar
Tuhan, layakkah aku hidup semu laksana hantu??
Yang melayang tak pasti bagai partikel debu.

Tuhan, Kali ini saja.
Kumohon izinkan aku menjejak tanah.
Mengambang membuatku diriku lelah.

Tuhan, Dengarkan pintaku ini.
Aku ingin memiliki.
Aku ingin diakui.
Setidaknya untuk yang terakhir kali....

11/08/12

Dear Lunar...

Dear Lunar..

Lunar, kumohon ajarkan aku menjadi naif.
Senaif dirimu yang masih bisa tertawa.
Senaif kebahagiaan palsu di alam kita berdua.

Karena kau tahu, Lunar?
Di setiap detik kala kenyataan mulai bersinggungan.
Aku merasakan sakit yang tak tertahankan.

Lunar, kau juga bisa ajarkan aku menjadi penipu.
Apabila kau juga merasakan sakit itu di dalam tawamu....

Untuk Yang Terakhir Kali

Tuhan, layakkah aku hidup semu laksana hantu??
Yang melayang tak pasti bagai partikel debu.

Tuhan, Kali ini saja.
Kumohon izinkan aku menjejak tanah.
Mengambang membuatku diriku lelah.

Tuhan, Dengarkan pintaku ini.
Aku ingin memiliki.
Aku ingin diakui.
Setidaknya untuk yang terakhir kali....
 

Skyscraper Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea